Yosep Titirlolobi.SH: LBH Gerimis dan Tim Kuasa Hukum Siap Pasang Badan Bela Robert Kardinal Duduk di Senayan

Bagikan berita ini

Sorong,Honaipapua.com, -Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Gerimis siap pasang badan untuk membela Pembina LBH Gerimis Robert Yoppy Kardinal yang saat ini mendapat dukungan suara terbanyak di daerah pemilihan provinsi Papua Barat Daya dari partai Golkar.

Kepada awak media Minggu (18/2) Direktur LBH Gerimis Yosep Titirlolobi.SH mengatakan bahwa pak Robert Yoppy Kardinal ini sebagai pembina LBH Gerimis pengganti Almarhum Jimmy Demianus Idjie selaku pendiri LBH Gerimis yang membantu masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan bantuan hukum secara gratis di provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Menurut Yosep bahwa dirinya mau klarifikasi statement oleh Waketum DPP KNPI Sulfikar di salah satu media online yang menyebutkan bahwa sosok Bernard Sagrim adalah sosok orang asli Papua sesuai dengan amanat undang-undang Otsus kemudian juga agar situasi Kamtibmas di Papua Barat Daya bisa aman dan kondusif.

” Saya mau katakan bahwa Caleg DPR RI Robeth Yoppy Kardinal juga sebagai orang asli Papua yang keturunan dari Kabupaten Tambrauw. Beliau sejak awal terpilih sebagai anggota DPR RI beberapa periode ini telah banyak memberikan kontribusi bagi masyarakat dan pembangunan secara umum kepada masyarakat, jadi kalau ada isu yang katanya Pak Robert Yoppy Kardinal bukan orang asli Papua itu tidak benar, sebab Pak Robert ini lahir dan besarnya di Sorong, hanya saja beliau ada sedikit keturunan China, tetapi aslinya adalah orang Papua dari Kabupaten Tambrauw, ” beber Yosep Titirlolobi seraya menambahkan bahwa pasca pemilihan sampai saat ini kondisi wilayah provinsi Papua Barat Daya aman dan damai.

” Saya mau katakan bahwa statement yang dilontarkan oleh Waketum KNPI itu hanya alibi yang kita juga tidak tahu akan kejelasan organisasinya, yang saat ini berada di Jakarta sana, jauh baru mau bicara tentang Papua Barat Daya yang belum tahu persis situasi Kamtibmas. Kita disini aman-aman saja, tidak ada gangguan yang cukup berarti. Jadi saudara Sulfikar ini membuat statement diduga sengaja mau menggiring opini bola liar saja.

” Sebab saya mau katakan bahwa pak Robert Yoppy Kardinal dari partai Golkar saat ini menurut data sementara yang di peroleh, jumlah suara terbanyak dari para Caleg secara internal partai Golkar, jadi, tidak ada aturan dari KUHP, UU Otsus atau undang-undang manapun yang mengatur bahwa apabila ada Caleg yang jumlah suara nya kurang dapat diakomodir karena faktor orang asli Papua, itu tidak ada di atur. Jadi selaku warga negara dan keturunan dari Kabupaten Tambrauw berdasarkan dukungan dari masyarakat dan jumlah suara terbanyak pak Robert Yoppy Kardinal telah duduk selama 3 periode di Senayan, jadi lebih baik dan eloknya Waketum KNPI itu mengurus organisasi KNPI nya saja sebab kita juga tidak tahu KNPI versi mana yang diakui badan hukumnya ketimbang mau mengurus orang asli Papua yang letak geografis antara jakarta dan Papua sangatlah jauh.

” Saya mau tambahkan juga bahwa selama ini yang memilih pak Robert Yoppy Kardinal itu 70% orang asli Papua, selebihnya pendatang, jadi kalau ada orang asli Papua yang juga sebagai Caleg namun belum mendapat suara terbanyak, yah, itulah sebenarnya Demokrasi yang sebenarnya terjadi di pemilu 2024 ini, jadi kalau orang asli Papua memilih pak Robert Yoppy Kardinal ketimbang dari Caleg yang lain berarti masyarakat masih menginginkan pak Robert kardinal duduk sebagai keterwakilan mereka, “tutur Yosep.

” Jadi, sekali lagi saya tegaskan bahwa tidak ada satu aturan yang mengatur bahwa Caleg orang asli Papua yang suaranya kurang dapat diakomodir duduk sebagai anggota dewan dari Caieg yang lain yang mendapat suara terbanyak, itu tidak ada didalam aturan manapun yang mengatur hal tersebut, untuk itu, saya dan Tim kuasa hukum, siap pasang badan untuk membela Pembina LBH Gerimis apabila nanti kedepannya terjadi sesuatu yang melanggar ketentuan proses Pencalonan Legislatif klien kami sekaligus sebagai pembina LBH Gerimis pak Robert Yoppy Kardinal. (pic)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ke atas