Sorong,Honaipapua.com, -Pihak berwenang diminta untuk segera memeriksa kondisi kontruksi dan bahan material yang digunakan untuk membangun bangunan Pasar Modern Rufei.
Seperti diketahui bahwa pembangunan pasar Modern Rufei menelan dana mencapai Rp.90 Miliar, kurang lebihnya 9 tahun pengerjaannya hingga pertengahan tahun 2021 barulah diresmikan oleh Walikota Sorong saat itu.
Terdapat ratusan Los atau Lapak yang tersedia didalam maupun dibagian luar Pasar Modern Rufei ini dengan berbagai macam ukuran luas bentuk Lapaknya.
Akan tetapi para pedagang yang dari awal hingga saat ini berdagang di pasar tersebut mengeluhkan fasilitas dan kondisi bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak sesuai dengan harapan para pedagang seperti yang dialami oleh para pedagang di kota-kota lain di wilayah Indonesia seyogyanya pasar Modern itu sarana dan prasarana memadai, baik dari segi keamanan, kebersihan dan bangunan Los atau Lapak tempat berjualan kondisinya baik, tidak rusak seperti di pasar Modern Rufei ini.
” Atap Pasar Bocor, tidak tersedia air bersih, kebersihan dalam dan luar Pasar yang kotor, belum lagi kondisi fisik bangunan Los atau Lapak yang sudah retak di beberapa titik serta plafonnya pun sudah terlepas sendiri jatuh ke lantai pasar, dan ketika musim penghujan turun, air hujan masuk dari atas pasar dan tergenang didalam pasar membuat lantai tegel menjadi rusak pecah-pecah bahkan retak lantai dasarnya, ” demikian diungkapkan salah satu pedagang yang baru berjualan dipasar ini belum sampai setahun ini enggan namanya disebutkan ketika ditemui media ini saat berjualan Senin (10/9).
Hal senada juga disampaikan oleh pedagang yang lain mengatakan bahwa sebelum kami para pedagang di pindahkan dari pasar Boswensen ke pasar Modern Rufei ini kami para pedagang diberitahukan atau diberikan sosialisasi dari pemerintah bahwa kalau pasar Modern yang nanti ditempati berjualan ini sangat luas dan layak dilakukan transaksi jual beli, tetapi seperti yang terjadi saat ini pembeli sepi dan kondisi pasar juga kebanyakan sudah rusak, seperti yang fatal itu adalah Atap pasar yang dibagian atas sudah bocor.
” Yang kami ketahui dana untuk bangun Pasar ini kan Miliaran Uangnya, tetapi bahan material yang dipakai sudah cepat rusak, dan ini rusak bukan ada kejadian alam seperti Gempa Bumi, tetapi rusak sendiri seperti itu, dan Wastafel didalam kamar mandi juga pun sama, retak dan pecah Wastafel nya, pada air nya gak ada, kami yang ambil beli air dari luar pasar untuk keperluan selama berjualan dari pagi hingga sore hari, “bebernya seraya menambahkan kedepannya pihak berwenang dapat turun lapangan memeriksa kondisi fisik bangunan pasar Modern Rufei yang diduga telah terjadi penyimpangan anggaran yang artinya pihak kontraktor bangun pasar belanja barang atau material nya tidak sesuai dengan Spek yang seharusnya diikuti didalam Rencana Anggaran Belanja (RAB), “ungkapnya dengan raut wajah kesal.
Salah satu pengunjung atau pembeli yang saat berbelanja di pasar Modern Rufei saat dimintai tanggapannya menuturkan bahwa para pedagang pasar Modern Rufei ini ibaratnya seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Artinya para pedagang yang dari awal diberikan sosialisasi oleh pemerintah daerah bahwa kondisi aktifitas transaksi jual beli di pasar lama Boswensen sudah padat sehingga akan dipindahkan ke pasar baru yaitu pasar Modern Rufei dan setelah rampung dikerjakan kurang lebihnya 9 tahun para pedagang akhirnya direlokasi tetapi setelah itu tidak ada perhatian lagi dari pemerintah atau OPD terkait untuk mengontrol atau melakukan pengawasan aktivitas para pedagang, yang terjadi seperti saat ini tidak ada penerangan dan rawan akan Kamtibmas serta kondisi fisik bangunan Pasar yang secara perlahan sudah rusak, padahal Pasar ini baru diresmikan setahun yang lalu. (pic)