Tolak Dipindahkan Ke Pasar Snon Bukor, Ratusan Pedagang Pasar Mbilim Kayam Unjuk Rasa Di Kantor DPRK Raja Ampat

Bagikan berita ini

Waisai,Honaipapua.com, -Ratusan gabungan pedagang pasar mbilim kayam senin 10 Juli 2023 melakukan aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Raja Ampat dalam rangka menolak pemindahan pasar mbilim kayam ke Pasar Snon Bukor.

Jumlah massa dalam aksi unjuk rasa damai kurang lebihnya 300 orang yang mana aksi yang di koordinir oleh H.Asdar (Ketua Korlap) Syahrullah. S (Korlap) Arek George Mambrasar (Perwakilan Korlap) Nasir (Perwakilan Korlap) Jumharia (Perwakilan Korlap) berjalan kaki dan konfoi dengan mengambil start awal dari pasar Mbilim Kayam.

Dalam aksi tersebut, masa membawa puluhan pamflet yang bertuliskan
Pasar snon bokor tidak layak
-Jalan utama rusak – Rawan longsor
– Bangun berantakan- Bangun rusak
– Tidak layak di depan gunung- Tidak ada pagar pelindung- Pasar ikan di cemari limbah rumah sakit- Sampah rumah sakit mencemari sungai- Jalan rusak dan menanjak- Sampah rumah sakit samping sungai- Bak kontrol limbah tidak di fungsikan oleh rumah sakit  Obat-obatan rumah sakit yang kadaluarsa  bisa mencemari sungai sampai di pasar -Ekonomi semakin sulit- Menolak pasar pindah- Pedagang pasar tetap kompak
– Bangunan pasar sonon bokor sudah tidak layak- Banyak Limbah rumah sakit
– Pasar terlalu jauh dari pemukiman
– Bahaya limbah rumah sakit
– Pasar mblim kayam/pasar lama harus di data dan di benahi- Kami tetap menjual di pasar lama- Kami pedagang pasar pinang,pasar ikan dan Pasar sayur kami belum siap pindah ke pasar Snon Bukor – DPRK jangan tutup mata Pemerintah belum siapkan transportasi/kendaraan
– Banyak masyarakat yang tidak punya kendaraan.- Jalan belum layak di lalui
– Kami pastikan hasil dagangan kami tidak terjual / rusak. Puluhan pamflet  tersebut dibentangkan mulai dari pasar Mbilim Kayam sampai ke kantor DPRK Raja Ampat.

Setibanya di kantor DPRK salah seorang korlap aksi unjuk rasa Arek George Mambrasar langsung melakukan unjuk rasa. Dalam unjuk rasa tersebut, arek yang mengatasnamakan pedagang pasar Mbilim Kayam  menolak perpindahan Pasar tradisional pinggir kali samping WTC ke pasar Snon Bukor yang Menurutnya tidak efektif.

Beliau juga menyampaikan bahwa.  Pemerintah Raja Ampat melalui Dinas perindagkop mengambil keputusan secara sepihak dan tidak tepat, kami hadir untuk ketemu Wakil Rakyat DPRD Raja Ampat dengan tujuan agar mendengarkan pernyataan kami masyarakat pedagang pasar.

Sementara itu, Nasir/Asrul yang juga korlab dalam aksinya minta anggota DPRD keluar dan menerima para pedagang dan membicarakan pasar saat ini yang penuh kontrofersial. Ditempat yang sama Jumhari/Asgar seorang pedagang mengatakan Pihaknya atas nama Semua Pedagang Pasar MBILIM KAYAM Kabupaten Raja Ampat hadir disini dalam rangka demo damai tidak anarkis, tidak membawa batu, kami hanya membawa selembar kertas dengan keluhan keluhan dimana Pasar Snon Bukor tidak layak karena beberapa alasan :1. Lokasi pasar Snon Bukor jauh dari pemukiman warga. di depan gunung, di belakang gunung disamping kanan laut akan mengakibatkan penurunan ekonomi yang sangat buruk dan rawan longsor. 2 Pasar Snon Bukor pernah ditempati sebelum Sail Raja Ampat selama kurang lebih satu Tahun tapi perekonomian gagal total karena pasar Snon Bukor berada jauh dari pemukiman masyarakat, karena perekonomian daerah kabupaten Raja Ampat masih berpusat di tengah kota Waisai.
3. Akses jalan belum layak untuk dilewati oleh pengendara sehingga akan mengakibatkan rawan kecelakaan. 4 Keamanan belum bisa terjamin sehingga barang mudah kehilangan dan rawan kriminal lainnya. 5. Kapasitas lokasi pasar belum memadai untuk jumlah pedagang. 6. Pelabuhan transportasi laut belum ada sehingga menyulitkan pengunjung pasar yang lewat laut. 7. Ongkos transportasi (mobil/ojek) sangat mahal yang mengakibatkan pengunjung atau
pembeli makin berkurang. 8. Khawatir limbah Rumah Sakit mencemari air laut sekitar pasar Snon Bukor.

Unjuk rasa gabungan pedagang pasar Mbilim Kayam diterima langsung oleh
Yardin Anggota DPRD Kabupaten Raja Ampat dari Partai Demokrat, Benoni Saleo Anggota DPRD Kabupaten Raja Ampat dari Partai Demokrat dan Mohliyat Mayalibit, S.H. Sekretaris Dewan Kabupaten Raja Ampat.

Dalam arahannya di depan masa yang hadir. Yardin Anggota DPRK Raja Ampat mengatakan Silahkan sampaikan aspirasi terkait keluhan-keluhan bapak dan Ibu itu karena merupakan hak kalian namun saat ini kami minta maaf karena banyak anggota DPRD yang tidak ada ditempat karena mengikuti kegiatan Bimtek di Jakarta.

“Saya rasa tuntutan itu sudah tepat, kenapa kami sampaikan demikian bukan kami pro Pemerintah atau pro masyarakat, kami DPRD sebagai wadah dari aspirasi dari masyarakat, selanjutnya kami akan fasilitasi namun menunggu unsur pimpinan DPRD untuk dilakukan Musyawarah, dengan melibatkan unsur Pemda Raja Ampat dan mengundang perwakilan masyarakat sehingga apa yang menjadi keluhan masyarakat tepat sasaran, ” ujar Yardin.

Dikatakan, DPRD Raja Ampat akan menyurat ke Pemerintah Daerah untuk menangguhkan waktu relokasi pasar dimana agar menunggu hasil Musyawarah antara DPRD, pemerintah dan Masyarakat.

Benoni Saleo, salah satu anggota DPRK juga menyampaikan terima kasih atas aspirasi yang disampaikan oleh para pengunjukrasa yang telah datang menyampaikan aspirasinya ke kantor DPRD.

Dikatakan sebelum kalian menyampaikan aspirasi yang telah dibuat ini saya sebagai mantan pedagang juga sudah sangat paham maksud dan tujuan kalian menolak pemindahan pasar dan merasa tidak layak. Tukasnya.

“Kepada seluruh pedagang pasar Mbilin Kayam, kalian datang di tempat yang sangat tepat, yang mana jika kalian pergi ke Pemda dulu baru ke Kantor DPRD itu sangat tidak tepat karena melalui kami kalian menyampaikan aspirasi barulah kami sampaikan ke Pemda Kabupaten Raja Ampat.” Kata Benoni.

Untuk itu, berikanlah waktu kepada DPRD agar membahas bersama unsur-unsur Pemerintah Daerah, dan perwakilan pedagang sehingga masalah ini memiliki solusi yang baik. Imbuhnya.

Sementara itu, Jumhari salah satu Korlab Aksi menyampaikan terima kasih atas tanggapan Bapak DPRD Raja Ampat dan pihak aparat keamanan serta pihak satpol PP sehingga pelaksanaan Aksi Demo berjalan lancar.

Pihaknya  berharap sisa waktu 4 hari untuk relokasi pasar agar ditangguhkan serta tidak ada relokasi pasar tradisional pinggir kali ke pasar baru Snon Bukor.

“Kami menunggu pelaksanaan  musyawarah antara DPRD Kabupaten Raja Ampat, Pemerintah Daerah dan Perwakilan Pedagang Pasar sehingga rencana relokasi pasar menemukan solusi yang terbaik, ” harapnya. (Caken)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ke atas