TKBM Klayum Sorong Hentikan Sementara Aktivitas Diatas Kapal Dan Menolak Tegas Tenaga Yang Didatangkan Dari Luar Papua

Bagikan berita ini

Sorong,Honaipapua.com, -Puluhan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Klayum Pelabuhan Sorong menolak dengan tegas para tenaga yang didatangkan dari luar Papua untuk dipekerjakan saat ini diatas kapal Indian Partnership terkait pemindahan bahan material Bouskit didalam kapal tanker berbendera Inggris itu yang karam di perairan Misool Timur Kabupaten Raja Ampat.

” Jadi, kami yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (FSPTI-KSPI)
Berdasarkan ketentuan (PP) nomor 7 tahun 2021 tentang kemudahan perlindungan dan pemberdayaan koperasi dan SKB 2 Dirjen, 1 Deputi tahun 2011 tentang pembinaan dan penataan koperasi TKBM di pelabuhan bahwa semua kegiatan bongkar muat dalam wilayah DLKP/DLKR/KSOP dan KUPP wajib dikerjakan oleh koperasi TKBM  pelabuhan. Kemudian kami “menolak” pekerja bongkar muat dari luar Papua yang didatangkan dari luar Papua untuk bekerja pada pekerjaan saat ini, “tegas Yoppy Raunsai selaku Ketua Koperasi TKBM Klayum pelabuhan Sorong sekaligus ketua forum TKBM se-tanah Papua saat melakukan orasi demo damai Rabu (14/6) didampingi perwakilan anggota TKBM diatas Kapal Indian Partnership.

Lanjut Yoppy Raunsai saat melakukan orasi demo damai itu dihadiri oleh Kapolsek Misool Iptu.Hardy yang didampingi oleh 2 orang anggotanya dan 1 anggota TNI-AD sebagai Babinsa, kemudian hadir juga Abah Harun selaku kepala kampung Folley, dan 2 orang staf dari KUPP Teminabuan serta 2 orang anggota TNI-Angkatan Laut Marinir serta awak kapal, menyampaikan dengan tegas bahwa dengan kedatangan dirinya berserta para anggota TKBM diatas kapal ini selain menolak dengan tegas para tenaga kerja yang didatangkan dari luar Papua ini meminta dengan tegas untuk hari ini juga segera menghentikan aktivitas pekerjaan yang sudah dilakukan selama dua hari berjalan ini sampai nanti ada hasil pertemuan selanjutnya.

” Jujur saja, selaku anak asli Papua dan juga legiltas soal pekerjaan sudah memenuhi syarat secara profesional untuk mengerjakan pekerjaan tersebut sesuai hasil kesepakatan, tetapi sebelum beberapa hari menjelang pelaksanaan secara teknis dilapangan tiba-tiba kami mendapatkan informasi bahwa KUPP telah menunjuk agen Kapal dalam hal ini PT.Aritel untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Nah, hal itu yang membuat kami kaget dan heran, bagaimana bisa seperti itu, pasalnya, dari awal TKBM diundang untuk pertemuan membicarakan JOB atau pekerjaan tersebut, tetapi sebelum dua hari  pelaksanaan dilapangan sesuai kesepakatan, pekerjaan tersebut diberikan kepada orang dari luar, sehingga hal ini membuat kami selaku orang asli Papua merasa dilecehkan harga diri kami, makanya kami meminta pengertian demi hukum agar mulai kedatangan kami hari ini diatas kapal agar pekerjaan pemindahan Bouskit untuk sementara dihentikan sampai ada kejelasan atau pertemuan dengan pihak terkait, “tegas Yoppy.

Kemudian keterwakilan 2 orang staf dari KUPP Teminabuan ketika ditanyai oleh ketua koperasi TKBM Klayum Yoppy Raunsai untuk meminta agar aktivitas hari ini harus dihentikan sementara sambil menunggu pertemuan lebih lanjut, disampaikan silih berganti memberikan tanggapannya oleh 2 orang staf KUPP bahwa pihaknya akan memberikan jaminan untuk sementara aktivitas akan dihentikan sesuai permintaan dari ketua TKBM Klayum dengan disaksikan oleh para pihak terkait yang hadir diatas kapal.

Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (FSPTI-KSPI)  Saraju Kilwalaga juga mempertanyakan komitmen KUPP dan pihak manajemen kapal yang dari awal telah membicarakan segala sesuatu secara bersama tetapi kenyataannya tidak sesuai apa yang diharapkan.

” Saya sependapat dengan apa yang disampaikan oleh ketua koperasi TKBM Klayum. Dan selain itu menurut saya, terkait dengan pekerjaan ini diduga pihak terkait bermain bisnis tetapi kurang sehat yang berdampak kurang baik pada rekan-rekan kerja TKBM yang seharusnya mengerjakan pekerjaan pemindahan bahan material Bouskit tersebut tetapi diberikan kepada tenaga dari luar Papua, harapan saya semoga kedepan beberapa hari kedepan ini ada kebijakan solusi untuk dapat berkomitmen sesuai pembicaraan awal, dimana rekan kerja TKBM yang selama ini bekerja bermitra dengan pihak terkait secara profesional sesuai dengan aturan yang berlaku, “tambah Saraju seraya menambahkan bahwa kedepannya informasi ini akan dilaporkan ke kantor pusat agar bisa di evaluasi jabatan pihak pihak terkait yang saat ini berkerja bermitra dengan pihak lain tetapi dinilai kurang profesional sesuai aturan yang berlaku.

Sementara itu, Kapolsek Misool Iptu.Hardy ketika memberikan tanggapannya terkait kedatangan TKBM Klayum diatas Kapal tersebut yang merupakan wilayah hukum Polsek Misool mendukung kegiatan hari ini para TKBM diatas kapal, dengan syarat menjaga Kamtibmas tetap berjalan dari awal hingga selesai dengan aman dan kondusif.

Kepala suku Folley yang hadir juga pun menyampaikan dukungan terhadap para TKBM dari Sorong. ” Saya baru datang kampung langsung naik diatas kapal kebetulan Ketua koperasi sedang memberikan orasinya.

” Setelah saya mendengar dan berpikir sejenak menurut saya ada yang aneh dibalik projek ini, karena setahu saya dari dulu itu, setiap kegiatan bongkar muat di pelabuhan itu yang kerjakan para TKBM di Sorong, bukannya didatangkan tenaga dari luar seperti sekarang ini terjadi disini, untuk itu, harapan saya kedepannya kepada pihak terkait agar lebih bijaksana dan berpihak kepada para tenaga lokal asli Papua ketimbang orang dari luar, “harap Harun selaku kepala kampung Folley. (pic)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ke atas