SORONG,Honaipapua.com, -Setelah membentak dan mengusir wartawan saat meliput pendaftaran pasangan calon walikota-paslon wakil walikota, Gusti Sagrim-Syaiful Maliki Arief di hari kedua, Rabu (28/8), oknum sekuriti KPU Kota Sorong Musa akhirnya mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas tindakannya yang mendapat perlawanan dari wartawan.
Permohonan maaf dari oknum securiti tersebut disampaikan secara langsung dihadapan wartawan dari berbagai media serta disaksikan oleh Ketua KPU Kota Sorong, Balthasar Kambuaya, Komisioner KPU Kota Sorong, Hasan Lessy, dan Sekretaris KPU Kota Sorong.
“ Mungkin tadi suara agak keras, saya minta maaf ya atas apa yang tadi sudah terlanjur, kepada bapak dan ibu wartawan, saya minta maaf sebesar-besarnya atas perbuatan tadi, dan ini juga sebagai pelajaran buat saya,”ucap Musa, Security KPU Kota Sorong.
Seperti diketahui, saat meliput pendaftaran paslon Gusti-Syaiful, setelah menunggu sekitar 3 jam di halaman kantor KPU Kota Sorong, saat berjalan ke lantai 2, di lantai 1 oknum sekuriti itu sudah mengeluarkan suara keras kepada wartawan.
Nada kasar itu masih ditahan oleh wartawan karena akan meliput paslon Gusti-Syaiful menuju lantai 2 untuk menyerahkan berkas pendaftaran.
Namun saat mengambil gambar paslon, dengan nada membentak, oknum sekuriti KPU Kota Sorong itu mengusir wartawan untuk meninggalkan ruangan pendaftaran di lantai 2.
Sikap kasar dan arogan dari oknum sekuriti terhadap jurnalis yang meliput tidak diterima wartawan hingga bersitegang dengan oknum sekuriti tersebut.
Bukannya meminta maaf tapi malah menantang wartawan silakan bikin beritanya.
Ketua Dewan Kehormatan PWI Papua Barat Daya, Rosmini sekaligus Pemimpin redaksi Radar Sorong yang turut diusir mengaku kesal dengan oknum tersebut.
“Saya sangat prihatin dengan kondisi tadi yang dialami Saya dan teman-teman. Bahwa saat ini ternyata masih ada oknum yang belum menghargai tugas jurnalistik. Kami tidak bisa meliput di atas tetapi jangan dibuat rusaklah teman-teman itu disampaikan baik-baik kan bisa. Kami tadi diusir seperti binatang ‘ayo keluar’ kan tidak begitu caranya sampaikan baik-baik. Teman-teman tolong ini karena protapnya kita akan turun kita nih sangat paham aturan. Kita tidak pernah melawan aturan malah kita yang menegakkan aturan kita sangat kesal sekali tolong ketua KPU jangan tugaskan sekuriti yang tidak humanis,” kesal Rosmini.
Pantauan media ini, wartawan yang disuruh turun kebawah tidak disediakan tempat khusus untuk menunggu. Sejumlah wartawan terpaksa menunggu di tangga dan lantai kantor KPU.
Buntut dari insiden dengan oknum sekuriti tersebut, wartawan pun langsung memboikot dengan tidak lagi meliput proses pendaftaran. Dan saat wartawan diminta naik ke lantai 2 untuk konferensi pers tidak ada yang mau , dan menunggu kandidat turun di halaman Kantor KPU Kota Sorong.
Mengetahui ada insiden dengan wartawan dengan oknum sekuriti, Komisioner KPU Kota Sorong, Hasan Lessy dan Angle Mainake mendatangi wartawan dan menyampaikan permohonan maaf atas ulah oknum sekuriti yang telah membentak dan mengusir wartawan.
Dengan difasilitasi Ketua dan Sekretaris KPU Kota Sorong , akhirnya oknum sekuriti itu dipanggil dan dihadapkan dengan wartawan hingga akhirnya, Ia pun meminta maaf.
Dalam penjelasannya, Musa mengatakan, Ia bertindak kasar tersebut tak lain karena menjalankan perintah pimpinan untuk menertibkan wartawan karena ruangan di lantai 2 tempat pendaftaran sempit dan banyak orang yang mau menyaksikan proses pendaftaran tersebut.
Diakuinya, rasa capek dalam melaksanakan tugasnya jadi salah satu penyebab Ia bersikap kasar kepada wartawan.
“Sekali lagi bapak ibu wartawan saya meminta maaf ya,”ucap Musa seraya mengatakan kalau dirinya sebenarnya orang yang berhati baik. (***)