Kadis Kesehatan R4: Dirut RSUD Tidak Pernah Koordinasi Dengan Saya. Dan Untuk Jasmed Anggarannya sudah diserahkan ke RSUD

Bagikan berita ini

Waisai, Honaipapua.com, -Menanggapi pemberitaan terkait hak-hak nakes Di RSUD kabupaten Raja Ampat yang belum dibayarkan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Raja Ampat Rahman Putra Angkat bicara.

Rahman Putra, Kadis Kesehatan Kabupaten Raja Ampat

Kepada media ini melalui telepon selulernya. Rabu 24 Mei 2023, sekira pukul 23:30.Wit. beliau mengatakan tidak tahu menahu dengan hal itu karena dana tersebut langsung diterima oleh pihak rumah sakit.

Dikatakan terkait dengan dana dukungan operasional, kami tidak pernah tahan, dan itu kami langsung serahkan ke RSUD.

Lanjut dikatakan akhir tahun 2022 kemarin, dana sekitar 1,8 M kita kasih ke RSUD dan masuk ke rekening mereka. Bahkan kita balik mengemis ke mereka tentang pertangungjawabannya.

Kemudian terkait ancaman pelaporan saya ke polisi, silakan lapor, kalau saya berangkat bukan atas dasar perintah saya tidak akan berangkat, jadi kalau mau lapor silakan.Tukasnya

Dijelaskan tuntutan dari dokter itu hanya menyelesaikan jasa medisnya, karena dalam pengklaimnya itu ada pembagian 60:40. Nah 60 persen untuk Direktur sendiri sedangkan 40 persen belanja BNHP. Dan anggaran tersebut bukan ditangan saya sampai, saya menghindar. Tukas Kadis sembari menambahkan kalau saya ada di Waisai saya hadir, tapi karena saya posisi sedang mengikuti Diklat PIM II di Makasar makanya saya wakilkan anak buah saya untuk hadiri Hearing tersebut.

Masih dijelaskan oleh kadis bahwa, untuk Hearing pertama saya hadir. Dan pada saat Hearing pertama pak Charles tidak ada. Pada saat Hearing tersebut, dari DPRK menarik kesimpulan untuk berikan waktu kepada pihak RSUD agar merincikan anggaran tersebut, karena memang bukan dari saya uang tersebut.

Kemudian lanjut Kadis, yang anak-anak tuntut uang jasa medisnya lari kemana.? Perlu diketahui anggaran tersebut tidak masuk ke Dinas. Bahkan Desember kemarin itu hak dokter tidak terbayarkan, saya sendiri mengambil kebijkan. Tukas Kadis sembari menambahkan coba Komfirmasi ke Dirut RSUD pasti dia tidak mau itu

Nah ternyata setelah kita bijaki, agar tidak ada masalah, ee tahu-tahunya dia potong lagi hak orang di keuangan bahkan ada yang sama sekali tidak terima. Karena dia sendiri yang mengambil anggaran tersebut di Bank. Itu aturan dari mana. Tegas Pak kadis sembari menambahkan jangan karena masalah ini seakan-akan saya di pojokan.

Disinggung terkait masalah ini hingga , Dirut RSUD Waisai kredit pakai uang pribadi sebesar 1 miliar rupiah. Kredit pertama 500 juta, kredit kedua 500 juta untuk membayar hak Nakes. Kadis dengan nada marah menyampaikan bahwa apa yang di sampaikan Dirut sudah sangat salah.

” Ibu Dirut tidak boleh sampaikan pernyataan begitu, itu salah sekali. Karena kita haering pertama itu yang ditanyakan ke ibu Dirut, apa yang ibu Dirut bayar, tapi ibu sampaikan, bahwa saya bijaki ini, bijaki itu. Wah itu salah karena seharusnya Dirut koordinasi ke saya, karena RDUD bukan BLUD, kalau BLUD silakan kalian jalan sendiri” gumam Kadis

Dan satu lagi yang perlu saya sampaikan bahwa, Ibu Dirut tidak pernah koordinasi dengan saya terkait anggaran

” Omong kosong itu, omong kosong, kalau Dirut ada koordinasi dengan saya sebagai kadis dan itu salah kalau ibu bilang ada koordinasi dengan saya” Tukas Kadis

Jangankan itu, pada saat RSUD lakukan penginputan program, mereka langsung ke Bapeda tanpa ada koordinasi dengan kami dinkes. Tegas Kadis sembari mengatakan bahwa saya pribadi tidak akan terima ini, dan saya akan lawan ibu Dirut.

RSUD yang pegang uang 13 miliar, coba Komfirmasi ke Dirut berani ngga dia bicara. Dan kalau menurut saya DPRK sudah sangat bijak namun coba dicek kembali ke Dirut apakah sudah membayar hak Jasa medis ( Jasmed) atau belum

Di singgung terkait salah seorang Dokter spesialis yang haknya di potong 10 juta. Pak kadis dengan tegas menjelaskan bahwa, Desember 2022 untuk mengantisipasi adanya gejolak, saya pribadi ambil langkah, untuk bagaimana bijaki persoalan tersebut. Dan usulan yang kami masukan dibayarkan 3 bulan dan saya sudah wanti-wanti ke bendaharanya, untuk jangan sekali-kali kau potong anggaran ini, tapi ternyata realisasinya tidak demikian.

Dan sampai disana dipotong oleh Dirut dibayarlah satu bulan, jadi jangan berkelit bahwa saya yang salah, wah saya tidak terima baik. Tandasnya

Pada kesempatan ini juga Pak kadis dengan tegas memberikan statement tegas kepada wartawan untuk konfirmasi ke BPJS, berapa klaim yang Dirut terima. Intinya kami dari Dinkes tidak sentuh barang itu, karena semua sudah diserahkan ke Dirut RSUD, dan apapun yang menyangkut DPA RSUD kita kasih semua sudah kasih ke Dirut untuk kelola akan

Anggaran tersebut, tidak masuk dalam rekening saya, apapun yang masuk dalam hal RSUD kami serahkan semua. Jadi jangan salahkan saya. Tukas Kadis sembari menambahkan silakan mau lapor saya di polisi tapi atas dasar apa mau lapor saya dan kalau saya salah saya siap. Tegas Kadis

Jadi pada intinya, hak-hak Jasmed bukan lagi ke kami, karena semua sudah dialihkan ke RSUD. Kami tidak tahu menahu kesitu. Tutup Kadis di ujung telepon selulernya.(Caken)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ke atas