Keerom,Honaipapua.com, -Dalam upaya membantu menentukan batas pasti wilayah Pos Lintas Batas Negara , Satgas Pamtas Yonif 122/Tombak Sakti, mendampingi Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Bapak Dolfinus Kareth beserta Tim Peninjau dari Badan Pengelola perbatasan Provinsi Jayapura.
Hal tersebut disampaikan Danpos Scofrolama Pamtas Yonif 122/Tombak Sakti, Lettu Inf Victor Reynold Sitohang, dalam rilis tertulisnya, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua, Selasa (13/12/2023).
Diungkapkan Danpos bahwa, pendampingan kepada 6 (enam) orang Tim Pemantau Kepala Badan Pengelola Perbatasan pada Selasa (12/12/2023) ini, dikarenakan adanya permintaan dari Tim Pemantau“Pemetaan dan pengukuran ini merupakan bagian dari tugas, karena kita (Satgas) lah yang mengetahui titik-titik mana saja yang menjadi batas wilayah negara kita,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Danpos bahwa, melakukan pemetaan dan pengukuran di wilayah Kampung Scofro yang rencananya akan dibangun oleh Badan Pengelola Lintas Batas Negara (BNPP)“Apalagi untuk menjangkau wilayah ini diperlukan adanya pemandu, karena medannya yang cukup terpencil dan jauh “ jelasnya.
“Sebagai institusi yang sudah melekat di masyarakat sekitar, sudah kewajiban kami (Satgas) memberikan pendampingan dan pengawalan kepada Tim Badan Pengelola Perbatasan untuk melaksanakan peninjauan ini,” tuturnya.
Sementara itu, Dolfinus Kareth, mengatakan, untuk memudahkan pemetaan dan pengukuran patok perlu pendamping yang hafal dengan karakteristis alam dan wilayah.
“Kami membutuhkan beberapa pendampingan dalam pelaksanaan peninjauan ini, dan menurut kami Personel Satgas Pamtas Yonif 122/Tombak Sakti ini sangat tepat, karena langsung bersentuhan dengan masyarakat di keseharianya,” sambungnya.
Di medan yang berat dan menantang ini urainya, selain pendampingan dari masyarakat sekitar, pendampingan dari aparat setempat (Satgas) juga sangat penting untuk tugas ini.
“Selain itu, kegiatan yang dilaksanakan oleh Pengelola lintas Batas Negara antara lain juga melakukan pertemuan dengan masyarakat dan tokoh adat di Kampung Scofro sebagai tanda untuk menghargai dan menghormati serta menjaga tradisi, adat dan budaya sekitar,” tambahnya.
“Dengan melakukan pemetaan ini, kita akan memberikan masukan, lokasi mana saja yang segera akan dibangun secepatnya,” pungkasnya. (Yonif 122/TS)