Bekasi,Honaipapua.com, –Ketua panitia DR.Ully Rada Putra ST,,M.E.,QIA .,C.FrA yang kesehariannya menjabat sebagai Kepala Bidang Alur Pelayaran dan Telekomunikasi Pelayaran, Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Sorong, Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan usai memberikan laporan kegiatannya dilanjutkan dengan sambutan Kepala kantor Distrik Navigasi tipe A kelas 1 Sorong Arif Mulyanto T.MT, dalam sambutannya mengatakan, Implementasi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, yang menyatakan Pemerintah mempunyai kewajiban untuk menetapkan alur pelayaran, menetapkan sistem rute, menetapkan tata cara berlalu lintas dan menetapkan daerah labuh kapal sesuai dengan kepentingannya. Sebagaimana arahan Bapak Menteri Perhubungan, kami akan memastikan keamanan dan keselamatan pelayaran menjadi prioritas utama guna kelancaran transportasi laut dan perlindungan dunia maritim, yaitu, menjaga kelestarian perairan dan biota di Laut Indonesia, seperti yang hari ini di gelar FGD di Tiga Rencana Penetapan Alur Wilayah Kerja Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Sorong yakni, Pelintasan Pelabuhan dari Waisai Menuju Kawasan Wisata Laut Raja Ampat, Alur Masuk Pelabuhan Salawati, dan Alur Masuk Pelabuhan Batanta.
Dikatakan Arif Mulyanto bahwa Pemerintah telah menetapkan alur pelayaran KP 197 tentang penetapan alur pelayaran, sistem rute, tata cara berlalu lintas, dan daerah labuh kapal sesuai dengan kepentingannya di alur pelayaran masuk pelabuhan Waisai dan perlintasan kawasan konservasi perairan kepulauan Raja Ampat. Berdasarkan density traffic diperairan kawasan wisata laut Raja Ampat kawasan kapal perlu dilakukan keberlanjutan penataan alur. Diperlukan pembatasan pelayaran untuk kapal yang berpotensi menganggu/merusak kelestarian perairan melindungi kawasan biota laut yang langka serta dilindungi yang berada di kawasan konservasi wisata laut Raja Ampat.
Menurut Arif, Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Sorong telah melaksanakan survei mandiri berjumlah 6 survei dan saat ini sedang dalam proses penetapan keputusan menteri perhubungan. Pada tahun 2024 programkan 3 kegiatan survei telah selesai dilaksanakan, Pada tanggal 16 dan 17 Desember 2024 ini dilakukan 2 FGD yaitu pada hari ini, tanggal 16 Desember 2024 FGD Rencana penetapan alur perlintasan dari Pelabuhan Waisai menuju kawasan Wisata Raja Ampat dan pada besok hari tanggal 17 Desember FGD Rencana penetapan alur masuk pelabuhan Batanta dan Pelabuhan Salawati.
Tujuan diadakan FGD, kata Arif, adalah untuk menerima masukan dari seluruh pemangku kepentingan keselamatan pelayaran dan lingkungan maritim. Agar terciptanya kelancaran kegiatan lalu lintas pelayaran, labuh tambat kapal dari pelabuhan pangkalan sampai kepelabuhan tujuan, maupun kapal yang melintas perairan baik kapal angkutan penumpang maupun kapal barang/ Cargo dan melindungi kawasan biota laut yang langka serta dilindungi yang berada di kawasan konservasi wisata laut Raja Ampat.
” Kami berharap diadakannya FGD ini dengan penataan alur keselamatan pelayaran navigasi bagi pelayaran dan mencegah terjadi kecelakaan serta hambatan dalam kelancaran pelayaran seperti kapal kandas, tenggelam, tubrukan kapal, orang jatuh maupun perlindungan lingkungan maritim terhadap aktivitas pelayaran seperti rusaknya terumbu karang, pencemaran perairan karena barang berbahaya, terganggunya ekosistem biota laut karena getaran kapal, kebisingan dan sebagainya, “tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan Kadisnav Arif bahwa Prinsip Sea follow the trade, misi perhubungan untuk mendukung ataupun mempromosikan potensi pertumbuhan ekonomi biru masyarakat, sosial dan budaya juga bernuansa selaras dengan program konservasi melestarikan kehidupan alam dikawasan wisata laut Kabupaten Raja Ampat.
Akhir kata, demikian kami sampaikan dan kepada Bapak Direktur Navigasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk dapat menyampaikan sambutan dan membuka secara resmi acara FGD Rencana penetapan alur perlintasan dari Pelabuhan Waisai menuju kawasan Wisata Raja Ampat dan FGD Rencana penetapan alur masuk pelabuhan Batanta dan Pelabuhan Salawati.
Nampak hadir dalam acara FGD yang digelar di Bekasi selama 2 hari (16-17) Desember, yakni, Narasumber 1, Dian Ayub setiawan dari direktorat kenavigasian, 2.Letkol Laut (P) Dhony Agies, M.Tr.Opsla Jabatan Paban Bintahwilmar dan Wiltas Spotmar Pushidrosal 3,Bapak Ahmad Kamsir S.An dan Ronald Dumatubun S,An dari Kantor Distrik Navigasi tipe A kls 1 Sorong dan ke 4. Ibu Olivia dari Biro Hukum Kemenhub serta tamu undangan yang hadir diantaranya Kepala Biro Hukum, Sekretaris Jenderal, Kementerian Perhubungan, Direktur Kenavigasian, Ditjen Perhubungan Laut, Direktur Kepelabuhanan, Ditjen Perhubungan Laut, Direktur Lalu Lintas dan Angkatan Laut, Ditjen Perhubungan Laut, Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat Daya, Selaku Ketua Pokja RAMS, Komandan Armada III Sorong, Komandan Lantamal XVI, Kepala KSOP Kelas I Sorong, Kepala Loka PSPL Papua Barat, Kepala Dinas Perhubungan, Provinsi Papua Barat Daya, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat Daya, Direktur Politeknik Pelayaran Sorong, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III DEO Sorong, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Raja Ampat, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Kepala BPTD Kelas II Provinsi Papua Barat, Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Raja Ampat, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan SAR, PT. Pelindo Area Pemanduan IV, Kepala BLUD Kabupaten Raja Ampat dan Konservasi Indonesia serta Komunitas Jangkar Raja Ampat. (***)