Sorong,Honaipapua.com, -Untuk memotivasi literasi keuangan syariah yang inklusif di Tanah Papua, khususnya di wilayah Sorong Raya Provinsi Papua Barat Daya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Barat mengadakan kegiatan Mendorong UMKM Halal Daerah (Muamalah) yang di ikuti oleh adik-adik mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai kampus bertempat di Rylich Panorama Hotel, Jumat 14 Juni 2024.
Deputi Kepala Perwakilan BI Papua Barat Roni Cahyadi, mengatakan, kegiatan Muamalah merupakan rangkaian menuju kegiatan Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia atau FESyar KTI, yakni, salah satu program nasional yang diselenggarakan oleh BI.
“Rencananya kegiatan FESyar ini akan kami selenggarakan pada 7-10 Juli 2024 di Sulawesi Tenggara yang nantinya pemenang lomba yang kami adakan dalam kegiatan Muamalah akan diikutkan,” tutur Roni mengawali sambutannya.
Dikatakan Roni bahwa, kegiatan FESyar KTI adalah awal dari rangkaian kegiatan sebelum dilakukan Indonesia Syariah Ekonomi Festival (ISEF) yang nantinya diselenggarakan pada bulan Oktober 2024.
“Tentunya, melalui kegiatan Muamalah tersebut kami inginkan komitmen bersama untuk pengembangan ekonomi syariah di Papua Barat Daya,” terang Roni.
Menurut Roni, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun. Dimana, berdasarkan laporan dari Dinar Standard industri halal di Indonesia saat ini telah mencapai peringkat 2 secara Global.
“ Untuk di Papua Barat Daya sendiri, perkembangan industri syariah mengalami pertumbuhan walaupun pertumbuhan belum sebesar yang diharapkan. Pada April 2024, kondisi perbankan syariah di Papua Barat Daya yang menjadi salah satu indikator perkembangan ekonomi syariah, disisi aset mengalami pertumbuhan sebesar 7,25 persen year on year atau sebesar Rp 465 miliar April 2023 menjadi Rp 499 miliar April 2024,” beber Roni.
Lebih lanjut Roni menerangkan bahwa market share perbankan syariah masih cukup rendah dibandingkan dengan total aset perbankan secara keseluruhan di Papua Barat Daya yakni 4,93 persen.
“Memang masih membutuhkan berbagai kegiatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Papua Barat Daya. Pertumbuhan aset ini, ditopang khususnya oleh peningkatan dana pihak ketiga yang tumbuh sebesar 4,69 persen secara year on year serta dari pembiayaan syariah yang naik sebesar 13,23 persen secara year on year di posisi April 2024,” rincinya.
Namun, sambung dia, penyaluran kredit atau pembiayaan kredit syariah market sharenya hanya sebesar 2,08 persen dari seluruh penyaluran kredit yang ada di Papua Barat Daya.
“Ini menjadi tugas yang besar untuk mendorong ekonomi syariah agar bertumbuh. Mudah-mudahan bisa bertumbuh bersama dengan ekonomi konvensional,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Papua Barat Daya Eksan Musa’ad menyambut baik kegiatan Muamalah tersebut.
“Kami menyampaikan apresiasi dan menyambut baik atas pelaksanaan kegiatan yang sangat baik ini. Dimana, kita akan menggali potensi ekonomi dan keuangan syariah dalam membangun masyarakat yang berkelanjutan di Papua Barat Daya,” kata Eksan.
Selain itu, sambung Eksan, melalui kegiatan Muamalah itu dapat memberikan literasi atau pemahaman kepada kalangan masyarakat mengenai ekonomi syariah.
“Ekonomi dan keuangan syariah adalah sebuah instrumen yang kuat dalam memajukan pembangunan yang inklusif, adil dan berkelanjutan di wilayah Papua Barat Daya,” ucap Eksan.
Menurut Eksan, beberapa waktu lalu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah mengukuhkan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) sehingga menjadi momentum yang penting untuk memulai dalam mempercepat, mendorong dan memperluas pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
“Intinya, ekonomi dan keuangan syariah diharapkan menjadi katalisator dalam pengembangan perekonomian di wilayah Papua Barat Daya. Tentunya dengan ekonomi dan keuangan syariah perlu membangun kolaborasi dan sinergi dengan berbagai stakeholder atau pemangku kepentingan,” tanbahnya. (***)