Sorong,Honaipapua.com, -Terkait dengan raibnya kapal LCT. Sorsel Indah dari kolam bandar perikanan Sorong, dan saat tim wartawan melakukan investigasi dilapangan, hasilnya keterangan yang diperoleh dari salah satu warga yang ditemui dibelakang Markas Danbekang TNI-AD tepatnya lokasi pemotongan kapal LCT Sorsel Indah, katakan pengawas dari kegiatan tersebut adalah oknum anggota Danbekang TNI-AD berinisial S.
Kemudian ditelusuri dan informasi yang diperoleh LCT Sorsel Indah telah memiliki dokumen lelang. Hanya saja
<span;>sampai dengan berita ini diturunkan dokumen lelang belum ditunjukkan. Ironisnya dari keterangan yang diperoleh dari oknum anggota tersebut bahwa pemilik kapal atau pemenang lelang berinsial TF.
Kemudian Tim media melakukan penelurusan lebih jauh, saat mendatangi lokasi pemotongan LCT Sorsel Indah di dekat pantai belakang Danbekang TNI-AD. Dimana dari informasi yang diperoleh dari salah satu warga bahwa yang memiliki kapal tersebut atau yang mempunyai kegiatan adalah pengusaha besi tua berinsial TF dan merupakan wartawan atau jurnalis.
Bahkan kata warga tersebut TF menunjukan kartu identitasnya sebagai jurnalis ” Tapi TF katanya wartawan, karena datang kesini pernah tunjukan kartu identitas Pers, masak bapa tidak kenal. Padahal sesama wartawan pasti kenal. Dia mengaku begitu,” akunya.
Lebih lanjut media ini, melakukan investigasi, ditemukan bahwa potongan kapal LCT Indah Sorsel dimasukan ke dalam kontainer dan dimuat entah dijual kemana.
Selain itu juga dari hasil investigasi dilapangan dan keterangan diperoleh lagi lebih mengejutkan bahwa diduga kapal ini ditarik dari kolam bandar perikanan pada malam hari dengan memakai kapal kayu di bulan Januari 2025. Kemudian kuat dugaan yang memback up penarikan kapal LCT Sorsel Indah adalah diduga dari anggota Lantamal XIV yang merupakan oknum perwira dan pengusaha berinsial TF.
Selain itu juga Syahbandar Pelabuhan Perikanan Sorong Sugiharto saat dikonfirmasi media via ponsel Jumat (28/2) mengatakan bahwa keberadaan LCT Sorsel Indah yang berada di wilayah pelabuhan Perikanan.
Dimana sampai saat ini pihaknya tidak tahu menahu. Dikarenakan kapal LCT Sorsel Indah masuk dan kemudian keluar, tidak memiliki ijin resmi. ” Kalau secara prosedur, wajib harus dilaporkan, karena berada di kolam bandar pelabuhan perikanan,” akunya.
Bahkan Syahbandar Pelabuhan Perikanan mengakui bahwa akhir tahun 2024 sekitar bulan November atau Desember dirinya pernah melihat kapal LCT Sorsel Indah tiba-tiba sudah berada di kolam bandar perikanan Sorong dan diletakkan berdampingan dengan LCT Rotua yang juga sudah rusak dan tenggelam.
” Tapi kira-kira satu Minggu lebih kapal itu tiba-tiba sudah tidak ada. Saya sempat tanya, itu kapal milik siapa yang ada depan Marina Perikanan, tapi teman-teman di unit pelabuhan tidak tahu. Itu kapal milik siapa dan siapa yang bawa kesitu. Tiba-tiba kapal ada, kemudian tiba-tiba pula tidak ada disitu,” tegasnya.
Lebih lanjut kata Sugiharto pihaknya mau mengambil tindakan terhadap keberadaan kapal LCT Sorsel Indah, akan tetapi kapal tersebut sudah raib atau hilang. Bahkan pihaknya tidak tahu yang mengurus kapal ini juga siapa dan menjadi tidak jelas.
” Tapi saya pernah bicara dengan orang yang tahu asal usul kapal LCT ini, namun tidak ada penjelasan mendetail. Tapi kalau sekarang wartawan ungkit bahwa kapal ini keberadaannya karena adanya kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemkab Sorsel dan barang sitaan, saya juga baru tahu,” terangnya.
Sampai dengan berita ini dirilis, belum ada pernyataan resmi dari pihak Lantamal XIV Sorong. (***)