Anggota DPD RI Soroti Pencaker dan Kontraktor Dari Luar Tanah Papua Yang Dipekerjakan PT GAG Nikel

Bagikan berita ini

SORONG,Honaipapua.com, -Anggota DPD RI daerah pemilihan Papua Barat Daya Paul Finsen Mayor menyoroti mengenai banyaknya tenaga kerja dari luar tanah Papua yang didatangkan dan bekerja di tanah Papua secara khusus di Provinsi Papua Barat Daya. Dibandingkan dengan tenaga kerja yang orang asli Papua (OAP).

Menurut Paul Finsen Mayor, sudah banyak laporan dari masyarakat terutama dari para pencari tenaga kerja (pencaker) dari luar lebih banyak dari OAP. Kemudian pencaker yang lahir dan besar di tanah Papua.

” Ini Otsus ya, untuk pencaker yang harus diurus terlebih dahulu adalah OAP, kemudian yang mamanya OAP dan bapanya bukan OAP.  Setelah itu mereka yang lahir dan besar di tanah Papua. Yang jelas 3 kategori ini lebih dulu diprioritaskan. Ini kenyataan tidak sama sekali, bahkan bawa tenaga kerja dari luar terutama perusahaan di sektor pertambangan,”ujar PFM yang belum lama ini mendapat penghargaan Indonesia Leader Awards 2025 melalui sambungan telepon selulernya Jakarta-Sorong, Jumat (7/2/2025) siang.

Selain itu, Paul Finsen Mayor juga menyoroti mengenai kontraktor yang diperkerjakan atau yang memiliki kerjasama dengan PT GAG Nikel selaku BUMN lebih banyak dari luar tanah Papua dan bukan lebih memberdayakan kontraktor lokal.

Hal ini terbukti dari kurang lebih 400 karyawan yang mengadu ke LBH PBHKP Sorong bahwa lebih banyak tenaga kerja yang didatangkan dari luar tanah Papua dan perusahaan yang memasok tenaga kerja tersebut berkedudukan di Jakarta.

” Untuk  jelasnya, saya selaku wakil rakyat dari Papua Barat Daya yang duduk di DPD RI sudah banyak dapat laporan, pasti saya akan turun ke PT GAG Nikel dan perusahaan lainnya baik yang bergerak di bidang pertambangan, perkebunan, migas dan kehutanan,” bebernya.

Paul Finsen Mayor menambahkan, banyak sumber daya manusia (SDM) di Papua Barat Daya, tetapi yang perlu dipertanyakan mengambil tenaga kerja dari luar. Padahal banyak sarjana menganggur dan tamatan SMA maupun SMK di Papua Barat Daya yang menggangur.

” Kenapa bawa pekerja dari luar Papua Barat Daya, sebaiknya dikembalikan saja. Kemudian rekrut tenaga kerja yang 3 kriteria yang saya sampaikan itu. Kemudian yang perlu saya pertanyakan lagi apa dampak dari kehadiran perusahaan PT GAG Nikel yang masuk dalam wilayah kepulauan PAM Distrik Waigeo Barat Kepulauan. Nah, ‘fit backnya’ apa, ”  terangnya. (pic)

<span;>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Ke atas