Raja Ampat,Honaipapua.com, -Surga bahari yang memukau di ujung timur Indonesia, bukan hanya kaya akan keindahan alamnya, namun juga menyimpan cerita tentang perjuangan masyarakatnya.

Dalam sebuah pertemuan dengan warga, Calon Bupati Oridek Iriano Burdam.S.IP., M.M.,M.Ec,Dev, menyampaikan pesan kuat yang menggugah: “Kita miskin tapi kita bukan pengemis.”

Pernyataan ini mencerminkan semangat dan tekad masyarakat Raja Ampat untuk mandiri, meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi yang berat. Burdam, yang dikenal dekat dengan rakyat, menekankan pentingnya membangun kemandirian dan tidak bergantung pada bantuan semata.

“Raja Ampat memiliki potensi besar, baik dari segi pariwisata maupun kekayaan alam. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Burdam.

Ia berkomitmen untuk mengembangkan program yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal, pelatihan keterampilan, dan pengembangan usaha kecil.

Kisah ini menjadi potret perjuangan masyarakat Raja Ampat yang tak hanya ingin dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekuatan dan semangat juangnya. Burdam percaya bahwa dengan kerja keras dan kebersamaan, masyarakat Raja Ampat mampu mengubah tantangan menjadi peluang.

Masyarakat menyambut baik pandangan Burdam. Mereka merasa didengar dan termotivasi untuk berkontribusi dalam pembangunan daerahnya sendiri. “Kami ingin berdiri di atas kaki sendiri, memanfaatkan apa yang kami miliki, dan membuktikan bahwa kami bisa,” kata seorang warga dengan penuh semangat.

Pesan “Kita miskin tapi kita bukan pengemis” bukan sekadar kata-kata. Ini adalah seruan untuk bangkit dan bergerak maju, menjadikan Raja Ampat sebagai contoh inspiratif bagi daerah lain di Indonesia. (**)